Kamis, 10 April 2014

penyakit atau kelainan mata


KELAINAN
SEGMEN ANTERIOR MATA

Segmen anterior adalah bagian terdepan dari mata. Terdiri dari:
1.      Palpebra
Merupakan lipatan tipis yang terdiri atas kulit, oto, dan jaringan fibrosa, yang berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Dipersarafi oleh nervus cranial facialis (VII) dan fungsinya adalah untuk menutup palpebra.
Penyakit pada palpebra:
Ø  Jenis Blefaritis (bentuk):
a.      Hordeolum
-          infeksi kelenjar di palpebra.
-          Kelenjar meibom terkena > hordeolom interna
-          Kelenjar Zeis / Moll terkena > hordeolom eksterna
Etiologi :
-          Infeksi stafilokok  > streptococus aureus
Gejala :
-          Nyeri bila ditekan
-          Merah
-          Kelopak mata bengkak
-          Menonjol ke kulit/permukaan konjungtiva
Pengobatan :
-          Kompres hangat 3-4 kali sehari 10-15 menit
-          Insisi dan drainase bahan purulen
-          Salep antibiotik pada saccus conjuntivalis tiap 3 jam
-          Antibiotik sistemik jika selulitis
b.      Kalazion

Radang granulamatosa pada kelenjar meibom yang tersumbat.
Gejala dan tanda:
-          Tidak terasa sakit
-          Berkembang beberapa minggu
-          Awalnya radang ringan dan tidak ada nyeri tekan
-          Mengarah ke permukaan konjungtiva
Pengobatan: Eksisi bedah
c.       Blefaritis Skuamosa
 
Pada bulu mata ada skuama/krusta, bila dikupas tidak terjadi luka, merupakan peradangan kelopak yang mengenai kelenjar kulit di daerah bulu mata.
Etiologi:
-          Pada mata panas
-          Gatal
-          Ada sisik yang halus pada kelopak mata
-          Penebalan margopalpebra disertai madarosis (bulu mata rontok)
Terapi:
-          Dibersihkan dengan sampo bayi
-          Dikasih salep mata dengan steroid rendah
-          Memperbaiki gaya hidup
d.      Blefaritis Ulserative
 
Peradangan di tepi kelopak disertai tukak pada kelopak. Akibat infeksi dari kuman staphylococcus. Terdapat keropek yang berwarna kekuning-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang kecil dan mengeluarkan darah disekitar bulu mata.
Terapi:
-          Antibiotic: gentamisin, basitrasin, sulfasetamid.
-          Hygiene yang baik
-          Sangat penting diberikan vitamin
e.       Blefaritis Angularis

Akibat infeksi staphylococcus di tepi kelopak atau di sudut kelopak, mendekati kantus. Mengakibatkan gangguan fungsi fungtum lakrimal. Terapi: diberi sulfa (kloranfenicol) dan tetrasiklin.
f.       Blefaritis Bakterial
  
Infeksi pada kelopak ini dari mulai ringan sampai berat. Etiologi disebabkan streptococcus. Terapi: diberi antibiotic dan kompres basah dilanjutkan dengan kompres hangat.
g.      Blefaritis Sebore

Terjadi pada laki-laki usia 50 tahun, mata kotor, panas dan rasa kelilipipan.
Gejala:
-          Sekretnya keluar dari kelenjar meibom
-          Air matanya berbusa pada kantus
-          Pada kelopak mata bias berbentuk: kalazion, hordeolum, madarosis, dan jaringan keropen.
h.      Meibomianitis

Biasanya merupakan infeksi pada kelenjar meibom yang akan mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar.
Ø  Blefaritis Virus:
a.      Herpez Zoster

Isi airnya besar-besar.
Gejala:
ü  Rasa sakit pada daerah yang terkena demam, ada vesikel (isi air), dan infitrat (air dan nanah)
ü  Menyerang persarafan
Terapi: diberi analgetik dan salep aksikoplin serta obatnya aksikoplin tablet.
b.      Herpes Simplek

ü  Isi airnya lebih kecil, memerah dan gatal
ü  Pengobatan sama seperti herpes zoster yaitu obatnya salep aksikoplin dan obatnya aksikoplin tablet.
c.       Vaksinia

Akan terdapat kelainan pada kelopak berupa kustula dengan identasi bagian sentral.

d.      Moluskum Kontagiosum
 
ü  Pada kelopak mata ada benjolan yang biasanya terletak di tepi kelopak biasanya disertai kelainan konjungtivitis (tidak ada granula, virus) atau trakoma (mempunyai granula, virus)
ü  Terapi: tidak ada yang spesifik atau dilakukan ekstirvasi benjolan.
Ø  Blefaritis Jamur:
a.      Infeksi Superfisial

ü  Infeksi jamur pada kelopak superficial
ü  Terapi:
·         Grisionulvin tablet 0,05 mg atau 1mg dengan pola makan 3x1, sealama 2 minggu samapai gejala turun
·         Menggunakan nistatin topical dengan dosis 100000 unit/gram
b.      Blefaritis Pedikulasis

Penderita dengan higen yang buruk akan bersarang kutu pada pangkal silia di daerah megalopalpebra. Terapi boleh diberikan salep pigosstikmin.
Ø  Alergi Kelopak
a.      Dermatitis Kontak

ü  Penyebabnya dalah bahan yang berkontak pada kelopak mata dengan berjalanya waktu dan berkurang.
ü  Terapi:
·         Membersihkan kelopak dengan air garam dan air hangat
·         Diberi salep yang mengandung steroid
b.      Blefaritis Urtikaria

ü  Tanda-tanda gatal
ü  Etiologi: masuknya obat atau makanan pada pasien yang rentan
ü  Terapi:
·         Obat yang berhubungan dengan steroid tidak boleh lama, paling lama 2 minggu
·         Diberi obat anti histamin
Ø  Kelainan Kelopak
a.      Trikiasis

ü  Bulu mata yang mengarah pada bola mata mengakibatkan menggosoknya kornea dan konjungtiva
ü  Komplikas: trakoma, sikatrik dan trauma kelopak yang lain
ü  Gejala:
·         Konjungtivanya kemotik dan hiperemik
·         Biasanya terjadi erosi kornea ada
·         Trakofatik, ada ulkus, ada lakrimal
ü  Terapi:
·         Epilasi (pencabutan bulu mata)
·         Untuk estetika bedah plastik
b.      Entropion

ü  Hampir mirip trikiasis
ü  Keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margopalpebra terarah dalam sehingga bulu mata menggeser jaringan konjungtiva dan kornea atau sering disebut trikiasis.
ü  Etiologi:
·         Karena terbentuknya jaringan parut
·         Biasanya akibat kerusakan mekanik
·         Adanya sikatrik dan adanya spasme
ü  Terapi: operasi plastik
c.       Ektropion

ü  Merupakan kelainan posisi kelopak mata dimana tepi kelopak mata membeber atau mengarah keluar sehingga bagian dalam kelopak mata atau konjungtiva tarsal berhubungan langsung engan dunia luar. Tidak jarang terjadi lagopthalmus sehingga  akan terjadi konjungtivitis dan keratitis.
ü  Etilogi: kelainan bawaan dan paralitik (kelumpuhan) ditemukan pada dewasa, adanya spasme atau kejang.
ü  Gejala: mata merah dan meradang serta air matanya berlebihan
ü  Terapi: bedah plastik
d.      Laghoptalmus

ü  Suatu keadaan dimana kelopak mata tidak dapat menutup mata dengan sempurna akibatnya trauma konjungtiva dan kornea, sehingga konjungtiva dan selaput bening menjadi kering dan terjadi infeksi dapat dalam bentuk konjungtivitis atau keratitis
ü  Etiologi:
·         Terbentuknya jaringan parut dan sikatrik yang menarik kelopak
·         Biasanya bisa dilihat pada orang yangkoma kormea tidak ada reflek mengedip
·         Biasanya ditemukan pada pasien histeris, trauma, lelah, anak yang sehat masih bayi
e.       Ptosis

ü  Dimana keadaan kelopak mata atas tidak dapat diangkat atau terbuka sehingga celah kelopak mata menjadi lebih kecil dibandingkan dengan keadaan normal
ü  Etiologi:
o   Tidak berfungsinya atau lumpuhnya muskulus levator palpebra (nervus ke III)
o   Karena disebabkan kelainan kongenital mengakibatkan amblyopia (pengkaburan penglihatan tanpa kerusakan otot)
f.       Koloboma kelopak

ü  Merupakan kelainan congenital kelopak, dimana terlihat celah kelopak pada bagian tengah ½ nasal atas
ü  Kadang ada sekelompok jaringan yang menghubungkan koloboma dengan kelopak
ü  Etiologi: tidak sempurnanya menutup celah embrional parsial
ü  Terapi: operasi plastik
g.      Pseudoptosis


ü  Merupakan kelainan pada kelopak mata sehingga kelopak tidak dapat bergerak atau diangkat
ü  Mengakibatkan bola mata tertutup oleh kelopak mata
ü  Terapi: berdasarkan penyebab
h.      Trauma Kelopak

ü  Kelopak yang mengalami trauma biasanya terjadi oedema (pembengkakan) dan ekimosis (perdarahan)
ü  Terapi: Kompres dingin pada 40 jam pertama akan mengurangkan gejala, kemudian baru diteruskan dengan kompres hangat
2.      Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sklera (bagian putih mata), kecuali kornea. Konjungtiva bertanggung jawab untuk menjaga kelembaban mata.
            Penyakit pada konjungtiva adalah:
a.      Iritasi Konjungtiva
ü  Trauma
ü  Alergi
ü  Rangsangan setempat oleh benda asing
b.      Konjungtivitis
Penyakit mata merah (konjungtiv

itis) disebabkan oleh bakteri atau virus, sehingga termasuk penyakit menular. Penularan penyakit ini bisa melalui kontak langsung dengan penderita, misalnya tempat tidur bekas istirahat penderita mata merah kemudian kita tempati untuk tidur, sehingga secara tidak sengaja akan menularkan virus penyakit tersebut kepada orang kedua yang menempati kamar tidur tersebut. Atau bisa juga penularan terjadi melalui barang – barang bekas dipakai penderita penyakit mata merah (konjungtivitis) seperti handuk, kaca mata atau lainnya. Meski demikian, kontak mata atau mengobrol tidak akan menyebabkan terjadinya penularan seperti yang disangka sebagian orang.
ü  Gejala:
Penyakit mata merah (konjungtivitis) pada umumnya dimulai dengan gejala awal mata memerah serta terasa gatal dan bengkak. Meski tidak sakit, namun sangat mengganggu seperti terganjal oleh bulu mata atau oleh benda kecil atau partikel kecil dan rasanya sangat gatal. Selain itu, mata juga mengeluarkan cairan dari mata berwarna putih, kuning ataupun hijau serta bening. Penyakit mata merah (konjungtivitis) bisa saja hanya menyerang sebagian mata kanan saja atau bagian kiri saja. Tetapi biasanya konjungtivitis ini menyerang dua – duanya baik mata sebelah kanan maupun mata sebelah kiri dikarenakan infeksi menular.Penyakit mata merah pada umumnya tidak akan berdampak pada penurunan ketajaman pada penglihatan seseorang.
ü  Terapi:
·          Apa bila seseorang mengalami sakit mata merah, usahakanlah tetap birdiam diri di rumah, banyak istirahat serta jangan dulu beraktifitas agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
·         Lakukan pengompresan pada mata yang terkena mata merah tersebut dengan menggunakan air dingin atau bongkahan es batu agar dapat meredakan pembengkakan mata.
·         Sedangkan untuk mengurangi rasa gatal pada mata, bisa dengan memercikkan air hangat pada mata merah tersebut, serta jangan digaruk atau dikucek.
·         Cairan yang biasanya keluar dari mata bisa dilap atau dibersihkan dengan lap hangat atau orang tua bisa saja membersihkannya dengan menggunakan kapas serta air hangat, jika penderitanya masih anak – anak.
·         Segera gunakan salep antibiotik apabila penyakit mata merah (konjungtivitis) tersebut penyebabnya adalah bakteri.
·         Untuk mencegah iritasi lebih parah, bersihkan terlebih dahulu tangan yang akan digunakan untuk meneteskan obat tetes mata maupun salep antibiotik.
·         Hindari penggunaan obat tetes mata atau salep secara bersamaan.
·         Bagi orang lain, usahakanlah jangan dulu melakukan kontak langsung dengan penderita mata merah baik menyentuhnya secara langsung maupun meminjam barang – barang bekas dipakai penderita, agar tidak tertular penyakitnya.
c.       Pteregium
   
ü  Merupakan membran berbentuk segitiga dengan puncak di daerak kornea. Kalau sclera gatal akan menjadi merah dan membentuk membrane.
ü  Penyebab: akibat debu yang mauk ke mata dan kena gesekan angin
d.      Penguekula
 
Merupakan bercak kekuningan dan menonjol terletak di temporal dan nasal. Biasanya di nasal kornea dimana konjungtiva banyak berhubungan dengan debu, penderita ini biasanya dewasa mulai umur 20 tahun.
e.       Psiodopteregium

Perlekatan konjungtiva pada kornea (bawaan lahir kalau ayahnya penderita sivilis) disebabkan kurkus dan kalau terjadi luka bakar.
f.       Litiasis


Merupakan pengumpulan hasil metabolisme dari epitel sehingga permukaan epitel kelihatan berkelok-kelok kadang berubah menjadi keras dan dapat bekerja sebagai benda asing sehingga terasa seolah-olah ada pasir pada kornea mata dan dapat menimbulkan kerusakan pada kornea. Obatnya pentokain.,
g.      Ecchymosis

Tampak bercak muda atau merah tua tanpa atau disertai peadangan mata, karena trauma. Disebabkan oleh pertusis (batuk yang berdahak), konjungtivitis (peradangan pada mata), operasi, mengangkat benda yang sangat berat.
Terapi 1:
·         Diberikan kompres dingin pada hari ke-1 dan ke-2 lalu diberikan kompres hangat pada hari ke-3 dan ke-4
·         Pada waktu hari ke-1 dan ke-2 pembekuan darah menyebar, kalau kering dikasih kompres air hangat biar tidak membeku
Terapi 2:
·         Gumpalan darah kalau tidak bisa dihilangkan dilakukan eksisi
·         Boleh dikasih anti pendarahan (vitamin K), kalu pembekuan darah tidak berhenti dikasih obat.
h.      Dry Chatarrh
   
ü  Etiologi:
·         Akut: rangsangan lokal seperti debu, udara, cahaya, alergi, penyerta influenza
·         Menahun: orang yang memakai kacamata salah
·         Trikiasis
·         Blefaritis
·         Banyak minum alcohol
ü  Tanda-tanda umum:
Penderita mengeluh, matanya panas, kering, cepat berair mata, mudah lelah mata, palpebra berat, silau.
ü  Pengobatan: berdasrkan penyebab, cuci mata dengan boor water 0,5 % 2x3 pencucian
i.        Argirosis
Merupakan kelainan yang berupa bercak hitam coklat yang menetap pada konjungtiva korniks atau konjungtiva bulbi pada bagian bawah
j.        Simblefaron

Perlengketan antara konjungtiva vorniks dan konjuntiva vorniks dan konjungtiva bulbi mengenai sampai ke kornea disebabkan oleh trauma (kec

elakaan lalu lintas dan kebakaran) dan peradangan.
3.      Kornea
Kornea adalah selaput bening mata yang dapat menembus cahaya, dan merupakan jaringan penutup bola mata sebelah depan yang terdiri dari :
ü  Lapisan epitel
ü  Lapisan bowman
ü  Jaringan stroma
ü  Membrane descememt
ü  Lapisan endotel
Kelainan kornea adalah:
a.      Megalokornea
   
Keadaan kornea membesar.
b.      Mikrokornea
 
Keadaan kornea mengecil, lama-lama terjangkit penyakit glaucoma.
c.       Kista Dermoid

Tumor pada kornea, sejak lahir sudah ada, dapat diambil pada umur 2-3 tahun.
d.      Vaskularisasi kornea

Pembesaran kornea diakibatkan pembesaran pembuluh darah dari sclera.
e.       Oedema kornea
Oedema kornea adalah bertambahnya cairan dalam stroma kornea yang diakibatkan oleh pemakaian lensa kontak yang tidak benar.
ü  Gejala Oedema Kornea
o   Oedema tinggi
§  Silau saat melihat lampu
§  Kurang nyaman saat memakai lensa kontak
§  Visus atau kemampuan melihat menurun
§  Terasa ada kabut dan ada sumber pelangi saat melihat cahaya
o   Oedema Ringan
§  Tidak ada keluhan
ü  Tanda Oedema Kornea
o   Oedema ringan: ada streak atau garis bila diperiksa pada slitlamp
o   Oedema tinggi: ada folds atau lekukan pada kornea jika dilihat menggunakan slitlamp
o   Oedema sangat Tinggi: Kejernihan kornea akan menghilang
ü  Tindakan
o   Ganti lensa kontak dengan yang daya tembus oksigennya tinggi seperti rgp dan silicon hidrogel
o   Kurangi waktu pemakaian
o   Gunakan lensa kontak yang disposable dan daily wear
f.       Keratitis
Peradangan pada kornea.
·         Penyebab
-          Cedera jika goresan benda mengenai permukaan salah satu kornea mata atau menembus kornea, keratitis tanpa infeksi bias terjadi. Tetapi, jika bakteri atau jamur dapat mengakses permukaan yang rusak tersebut akan menyebabkan iritasi.
-          Terkontaminasi lensa kontak bakteri, jamur, atau parasit, khususnya parasit mikroskopis acanthamoeba kadang menghuni permukaan lensa kontak dan mencemari kornea, sehingga menghasilkan keratitis menular.
-          Virus seperti herpes dan virus yang menyebabkan klamidia dapat menyebabkan keratitis
-          Terkontaminasi air bakteri dan jamur dalam air, terutama di lautan, sungai, danau, dan kolam air panas, bias masuk ke mata ketika anda sedang berenang atau mandi dan akan mengakibatkan keratitis.
·         Gejala
-          Mata kemerahan
-          Sakit mata
-          Kesulitan membuka kelopak mata anda karena sakit atau iritasi
-          Penglihatan kabur
-          Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia)
-          Pembengkakan di sekitar mata
-          Perasaan bahwa ada sesuatu yang di mata
·         Terapi
Pengobatan infeksi keratitis bervariasi, tergantung pada penyebab infeksi. Untuk keratitis yang disebabkan bakteri yang ringan, obat tetes mata antibakteri efektif mengobati infeksi. Jika infeksi sedang sampai berat, Anda mungkin harus minum antibiotik oral untuk menyingkirkan infeksi. Anda mungkin juga perlu untuk menggunakan obat tetes mata kortikosteroid untuk mengurangi peradangan keratitis bakteri. Keratitis yang disebabkan oleh jamur biasanya memerlukan obat tetes mata antijamur dan obat antijamur oral. Dan jika virus yang menyebabkan infeksi, obat tetes mata antivirus dan obat antivirus oral mungkin efektif.
4.      Sclera
Sclera adalah adalah lapisan luar mata yang berwarna putih, berserat, tembus cahaya, elastis dan mengandung kolagen, permukaan sclera licin.
Kelainan pada sclera adalah:
a.      Episkleritis



ü  Banyak dijumpai pada anak perempuan berumur 20-70 tahun dan anak laki-laki 20-50 tahun.
ü  Keluhanya
·         Fotophobia (penglihatan ganda)
·         Nyeri tekan
·         Matanya kering
ü  Cara pengobatan:
·         Dengan kompres hangat pada kelopak mata untuk meredakan nyeri
·         Berikan analgetik
·         Tetrasiklin 0.5mg, tetapi tidak untuk ibu hamil
·         Sendosetrol 0.5mg ditetes pada waktu siang dan malam.
b.      Skleritis
ü  peradangan sclera
ü  mengenai pada seluruh sclera
ü  biasanya rasa sakit yang sangat hebat sehingga kalau sembuh bias kambuh
ü  nyeri tekan, ada ulserasi, ada ulkus (luka terbuka).
5.      Iris
Iris atau Selaput Pelangi merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa. Jaringan ini tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial. Di bagian ini terdapat pigmen yang mengatur warna mata, artinya warna pada mata kita sekarang adalah Iris atau Selaput Pelangi. Fungsinya mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengatur ukuran pupil.
Kelainan pada iris adalah:
Heterochromia disebabkan oleh berubahnya jumlah pigmen atau melamin pada mata. Biasanya terjadi akibat keturunan, perdarahan pada mata, glaucoma, dll.
a.      Heterochromia penuh
Kondisi dimana warna kedua matanya bener-bener beda. menunjukkan pola iris mata kanan berbentuk bintang.
b.      Heterochromia sebagian
Kondisi dimana warna salah satu matanya bener-bener beda.
6.      Pupil
Pupil adalah celah bundar di tengah iris. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya yang menuju ke retina. Pupil berfungsi tempat jalan masuk cahaya ke dalam rongga mata. Pupil dapat melebar dan dapat juga menyempit. Pupil menyempit ketika cahaya terang dan membesar ketika cahaya redup. Pupil adalah lubang kecil di tengah iris yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam bola mata. Bila cahaya terlalu terang, pupil akan mengecil, dan sebaliknya bila gelap pupil akan membesar. Besar-kecilnya pupil dibentuk oleh iris.
            Kelainan Pada pupil adalah:
a.      Miosis
Ukuran pupil lebih kecil dari normalnya.
b.      Midriasis
 
Ukuran pupil lebih besar dari normalnya.
c.       Polycaria
Pupilnya lebih dari satu disebabkan oleh pernah dilakukan operasi pada mata.

1 komentar: